Total Tayangan Laman

photo effects software

Entri Populer

Label

alergi (1) Da'wah (2) da'wah kampus (1) demam (1) Gizi (1) Kesehatan (3) Me (2) paracetamol (1) Renungan (3) Resep Masakan (2) Syar'i (1)

Senin, 17 Januari 2011

Menelaah Lebih Jauh dan Lebih Dalam...

Kadangkala ketika kita menjalani amanah ini yang ada adalah selalu keinginan
merasa tidak layak, tidak mampu, penilaian orang yang salah, etc...
Yah, sebagai manusia itu hal yang wajar, fitrah dan lumrah terjadi. Justru aneh ketika ada
yang mengatakan bahwa " sayalah yang lebih berhak dan layak menerima amanah A dan B".
Padahal dalam suatu hadits telah dijelaskan bahwa Rasulullah shallallahu‘alaihi wa  sallam pernah menasehatkan kepada Abdurrahman bin Samurah :"Wahai Abdurrahman bin  Samurah janganlah engkau meminta kepemimpinan. Karena jika engkau diberi  tanpa memintanya niscaya engkau akan ditolong {oleh Allah dgn diberi  taufik kepada kebenaran}. Namun, jika diserahkan kepadamu karena 
permintaanmu niscaya akan dibebankan kepadamu."
Mengenang kisah lama ketika "kekeuh marekeuh" tidak mau menerima amanah, ternyata ketika dihadapkan dengan keputusan jama'ah melalui syuro', kedewasaan Qt lah yang di uji. Ketika berpikir dengan keegoisan dan keinginan pribadi pasti langsung berpikir untuk pergi sejenak, menghindari jika bertemu dengan sesama ikhwah dan mencari dakwah yang lain. Adapula yang lain dengan mencari banyak pembenaran seperti : "apakah qiyadah yang mensyurokan sudah baik?", "apakah jama'ah selalu menempatkan semena2 tanpa menanyakan ke Qt?", apakah penempatan berdasakan pendapat pribadi dan alasan ga da orang, berarti Qt "kader sisa" dong?, tidak manusiawi, dll...
perasaan..oh..perasaan...
Padahal klo sedikit kita berpikir lebih mendalam, siapakah yang akan meneruskan
estafet dakwah ini?? Apakah Qt tau orang lain di luar sana??
Pastinya semuanya sudah dibagi sesuai porsinya, baik sebagai qiyadah, jundi bahakan hanya sekedar 'penonton'.
Qt tau, jama'ah ini jama'ah manusia... yang pasti akan melihat dari kacamata manusia bukan malaikat.. bisa jadi anggapan 'subjektifitas' itu benar.. tapi lupakah Qt bahwa kumpulan subjektifitas itu adalah suatu objektifitas?? makanya kenapa proses syuro itu begitu penting...
Harapan Qt sangat banyak bahkan sebagai seorang manusia atau kader yang selalu punya banyak mimpi...
mimpi apa? Mimpi mewujudkan cita2 dan tujuan tarbiyah ini dibangun.
Tapi selalu ingat terlalu banyak harapan harus selalu siap untuk kecewa..Itulah bedanya kita yang hidup berjama'ah. Justru menjadi nilai plus ketika Qt memilih jalan ini, karena apa? karena Qt akan banyak belajar bagaimana memaknai hidup ni menjadi 'tidak biasa' tapi bernilai ibadah yang terbaik dimata Alloh SWT dengan segala pengorbanan Qt..
Teringat kisah Perang Uhud yang mengharukan...
Dikisahkan ketika musuh datang akan menyerang kaum muslimin di Madinah,
Rasulullah SAW memiliki pendapat bahwa kaum muslimin akan melawan musuh ketika
memasuki kota Madinah dan kaum muslimin bertahan dulu di Kota Madinah. Namun, Rasulullah SAW sosok yang sangat bijaksana dan mulia tetap mengambil keputusan itu melalui syuro' dan ternyata hasil syuro' menyatakan bahwa kaum muslimin menyerang di perbatasan kota Madinah daerah pegunungan Uhud. Padahal klo Qt berpikir menjadi umat Islam saat itu kenapa tidak langsung mengambil keputusan
Rasulullah SAW yang jelas pasti benar. Disinilah Rasululloh SAW mengajarkan Qt sebagai umatnya untuk mengambil banyak ibroh dari Sirohnya. Ternyata hasil syuro' itu walaupun menyakitkan atau belum tentu baik masih lebih baik di mata Alloh SWT dibandingkan pendapat pribadi (ingat istilah : kekeruhan dalam
berjama'ah lebih baik daripada kecemerlangan pribadi), padahal Qt sangat meyakini bahwa "apa sih yang Qt harapkan di dunia selain keridhoan Alloh SWT "? bukan yang lain..
Disinilah QT diuji niat apa yang tersembunyi dalam hati..
Permasalahan lain bukan hanya ketetapan hasil syuronya saja, tapi proses istisyaroh dan tabayyun Qiyadah ke jundi. Ada adab yang berlaku disana karena Qt berusaha 'memanusiakan' jundi Qt, proses penyampaian yang baik dan berusaha memahamkan perannya kedepan untuk meneruskan dakwah ni.. Semua ada caranya, dan sebaik2 cara adalah sampaikan dengan kalimat terbaik..

Jika berpikir lebih jauh...
Mengingat asholah dakwah kampus ini dibangun, salah satu targetannya adalah
menyiapkan kader yang siap untuk pasca kampus untuk ditempatkan ke medan dakwah
yang lebih luas..
Tak terbayang betapa pentingnya diri Qt. kenapa? Pasca Kampus pasti lebih berat, makanya tempaan awal itulah Qt berada di kampus. Jika sekarang Qt blm dapat bertahan dengan baik dan lulus dari ujian2 ini, sanggupkah Qt mengemban amanah yang lebih luas di pasca kampus kelak??? Wallahu'alam..
Tak ingin rasanya menjadi umat yang tergantikan, yang ternyata Qt tidak lebih baik dari generasi sesudah Qt.
Jika saat ini merasa belum baik sesuai yang diinginkan, maka teruslah berusaha menjadi lebih baik sehingga Qt dikatakan layak menjadi kader yang sesuai dengan muwashoffatnya...

'Ya Alloh, kuatkanlah hati2 kami untuk terus bertahan di jalan ini, jalan yang
Engkau ridhoi dan berkahi dan jangan jauhkan dari kesombongan dan nafsu lain
karena Engkaulah yang Maha Tahu dari apa yang disembunyikan dalam Hati'
Aamiin Yaa Robbal'alamiin....

0 komentar:

Posting Komentar